Hai apa kabar kembali ???
Tadi pagi Whole languange sekarang nih mengenai Komunikatif. Ada yang sudah tahu kan mengenai pembelajaran komunikatif ??? Apabila ada yang belum mengerti ataupun tidak mengetahui sama sekali berikut ulasan lengkapnnya.
KOMUNIKATIF
Pendekatan komunikatif dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, yang
mencakup menyimak, membaca, menulis, berbicara dan mengakui saling
ketergantungan bahasa dan komunikasi, bahasa yang dimaksud dalam konteks ini
tentu saja bahasa indonesia.
Beberapa hal yang berkaitan langsung
dengan konsep ini adalah latar belakang munculnya pendekatan komunikatif,
ciri-ciri utama pendekatan komunikatif, aspek-aspek yang berkaitan, dan
penerapan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Munculnya pendekatan komunikatif
dalam pembelajaran bahasa bermula dari adanya perubahan-perubahan dalam tradisi
pembelajaran bahasa inggris pada tahun 1960-an, yang saat itu menggunakan
pendekatan situsional. Dalam pembelajaran situsional, bahasa diajarkan dengan
mempraktekkan/melatihkan struktur-struktur dasar dalam berbagai kegiatan
berdasarkan situasi yang bermakna.
Namun, dalam perkembangan
selanjutnya, seperti halnya teori linguistik yang mendasari audiolingualisme,
ditolak di Amerika pada pertengahan serikat pada pertengahan tahun 1960-an dan
para pakar linguistik terapan inggris pun mulai mempersalahkan asumsi-asumsi
yang mendasari pengajaran bahasa situsional.
Menurut mereka, tidak ada
harapan/masa depan untuk meneruskan mengajar gagasan yang tidak masuk akal
terhadap peramalan bahasa berdasarkan peristiwa-peristiwa situsional. Apa yang
dibutuhkan adalah suatu studi yang lebih cermat mengenai bahasa itu sendiri dan
kembali kepada konsep tradisional bahwa ucapan-ucapan mengandung makna dalam
dirinya dan mengekspresikan makna serta maksud-maksud pembicara dan penulis
yang menciptakannya.
Dalam mengajar, guru mungkin
menggunakan lebih dari satu strategi dan pendekatan. Mereka memilih teknik dan
materi berdasarkan sejumlah pendekatan untuk kebutuhan siswa secara individu
dikelas. Tidak ada satu pun pendekatan terbaik untuk siswa atau guru ( Klein
dkk, 1991 : Burns dkk, 1996 ).
Pada prosedur pembelajaran pendekatan
komunikatif, terdapat beberapa garis besar pembelajaran yang harus diperhatikan
yakni penyajian dialog singkat, pelatihan lisan dialog yang disajikan,
penyajian tanya-jawab, penelaahan dan pengkajian, penarikan simpulan, aktifitas
interpretatif, aktifitas produksi lisan, pemberian tugas, dan pelaksanaan
evaluasi.
Sementara itu, beberapa aspek yang
harus diperhatikan kaitannya dengan pendekatan komunikatif adalah teori bahasa,
teori belajar, tujuan, silabus, tipe kegiatan, peranan guru, peranan siswa, dan
peranan materi. Adapun dalam penerapan pendekatan komunikatif ini, ada dua hal
yang harus diperhatikan, yakni tujuan pembelajaran dan kurikulum yang
digunakan. Adapun yang termasuk dalam strategi pembelajaran bahasa Indonesia
berdasarkan pendekatan komunikatif adalah pengorganisasian kelas serta metode
dan teknik belajar mengajar.
Pendekatan komunikatif dapat juga diartikan
sebagai pendekatan yang berpijak pada hakikat bahasa sebagai alat/sarana komunikasi,
sehingga pengajaran bahasa diarahkan pada penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi. Komponen komunikasi itu meliputi unsur pelaku komunikasi, cara
berkomunikasi, tempat komunikasi, dan lain-lain ( Djiwandono,1996 ).
Terkait dengan pendapat tersebut diatas, Hymes (dalam
Brumfit dan Johnson, 1987), mengemukakan bahwa didalam kelas, bahasa digunakan
untuk beberapa tujuan, seperti memberikan sambutan, memohon, memberikan
informasi, memerintahkan, dan seterusnya, walaupun pemakaiannya terbatas.
Dalam bahasa komunikatif, semua
keterkaitan teori mendasari apa yang digambarkan sebagai CLT, hal ini juga
dapat di defenisikan separangkat ajaran tentang alam bahasa dan pembelajaran
bahasa yang mendasar menyatukan tetapi meluas, secara teori di informasikan dengan
baik.
Dari pekerjaan paling awal dalam CLT, Breen
& Savignon (Brown, 2001 : 43) sampai pada buku pelajaran pendidikan guru,
Brown, Lee, & Nunan (Brown, 2001 : 43) menyebutkan bahwa banyaknya definisi
yang tersedia membuat peneliti berjalan terhuyung-huyung.
Pendekatan komunikatif mengarahkan
pengajaran bahasa pada tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi (Syafi’ie, 1993:17, Hymesdalam Brumfit, 1987:2, dan
Djiwandono, 1996 : 13). Menurut pandangan ini, pengajaran membaca bertitik
tolak pada pertanyaan, Mengapa seseorang membaca?
Syafi’ie (1993) menjelaskan bahwa
istilah pendekatan dalam pengajaran bahasa mengacu kepada teori-teori tentang
hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai landasan dan
prinsip pengajaran bahasa.
Lebih lanjut Syafi’ie (1993)
menjelaskan bahwa karakteristik pendekatan komunikatif adalah (1) kompetensi
komunikatif lebih bersifat dinamis daripada statis, (2) kompetensi komunikasi
bersifat kontekstual, (3) kompetensi komunikasi bersifat relatif, bergantung
pada aspek-aspek lain yang terkait, baik yang bersifat internal maupun
eksternal, dan (4) kompetensi komunikasi berkaitan dengan dikotomi kompetensi
kebahasaan dan kompetensi performasi.
Komponen komunikasi itu meliputi
unsur pelaku komunikasi, cara berkomuniksi, waktu komunikasi, tempat
komunikasi, dan lain-lain (Djiwandono, 1996). Terkait dengan pendapat tersebut,
Hymes (dalam Brumfit dan Johnson, 1987) mengemukakan bahwa di dalam kelas,
bahasa digunakan dalam beberapa tujuan, seperti memberikan sambutan, memohon,
memberikan informasi, memerintahkan dan seterusnya, walaupun pemakaiannya
terbatas.
A. Manfaat pendekatan
Adapun manfaat pendekatan
komunikatif, menurut pandangan Suwarsih Madya, (1991 : 8) adalah sebagai
berikut:
Karena Transfer belajar tidak
selalu otomatis, usaha harus dilakukan untuk menanamkan kemampuan potensial
kepada siswa agar ia termotivasi untuk dapat menggeneralisasi ungkapan
komunikatif kaidah tata bahasa atau narasi yang dipelajarinya, dari satu situasi sosio
budaya ke situasi sosio-budaya yang lain setara.
- Pendekatan spiral atau siklus sangat dianjurkan.
- Titik permulaan penyusunan kurikulum sampai ke unit pelajaran seyogyanya berupa fungsi-fungsi komunikasi sosial bahasa yang diperlukan siswa dan.
- Pendekatan spiral digunakan dalam menyajikan fungsi bahasa yang damai di dalam situasi sosio-budaya yang berbeda-beda.
Hasil pengajaran bahasa Indonesia
secara komunikatif juga sangat tergantung pada peranan dan kualitas guru,
pengajar. Sejauhmana guru dapat menanamkan kemahiran fungsional bahasa di dalam
diri siswa.
B. Langkah-langkah pembelajaran pendekatan komunikatif
- Tahap persiapan, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran dan menyiapkan berbagai strategi yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diajarkan.
- Tahap pelaksanaan, guru menyajikan materi pelajaran dengan memanfaatkan pendekatan komunikatif, sehingga menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efesien.
- Tahap evaluasi, guru mengadakan evaluasi materi pelajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif dan afektif.
Nah, sekarang sudah tau kan apa itu pembelajaran Komunikatif ?? ayo coba simpulkan apa itu dan bagaimana penerapan pembelajaran pendekatan komunikatif ??? hehehe.
Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan. Sampai ketemu lagi di pertemuan selanjutnya. Terima kasih.
PENDEKATAN KOMUNIKATIF
4/
5
Oleh
Awal