Kamis, 23 Agustus 2018

Contoh Kasus Behavioristik

Selamat malam sahabatku!
kali ini saya akan mencoba bagikan pengalaman saya mengenai observasi ke salah satu sekolah. Saya menemuka beberapa kasus atau permasalahan anak khususnya kasus behaviotistik. langsung saja ke pembahasannya.

Lihat juga : PENDEKATAN KOMUNIKATIF


Contoh Kasus Behavioristik


Rizal adalah siswa kelas 6 SD. Dia anak ketiga dari empat bersaudara. Dari kecil rizal anak yang nakal yang selalu kasar terhadap orang lain. Apa yang rizal ingin selalu dipenuhi orang tuanya karena rizal selalu memaksa setiap ada kemauan.

Di sekolah rizal termasuk anak yang bandel. Bu guru sering mengeluh dengan perilakunya. Hampir tiap hari ada saja masalah yang di buatnya, seperti bertengkar, memecahkan vas bunga, mengerjain teman dan lain sebagainya. dalam  kegiatan pembelajaran rizal juga tidak serius, bahkan tiap mata pelajaran nilainya selalu di bawah KKM dan itu menjadi pekerjaan penting bagi guru kelasnnya.

jika da Pekerjaan Rumah (PR) rizal tidak pernah mengerjakan, Jika diingatkan orang tua, dia sering membantah dan melawan. Ini membuat rizal sering mendapat hukuman dari semua guru di sekolahnya, khususnya guru kelasnya. Semester ganjil setiap guru selalu berusaha agar disemester selanjutnya rizal bisa mengikuti Ujian Nasional dan lulus dengan nilai yang memuaskan.

Karena minat belajar rizal yang kurang, guru kelas membuat surat panggilan orang tua untuk diserahkan pada orang tua rizal. Bu guru meminta agar kedua orang tuanya mengawasi rizal lebih ketat karena semester 2 sudah dekat. Akhirnya guru memasukan rizal ke LES khusus yang dilaksanakan setelah selesai sekolah supaya pelajaran yang dipelajari dapat lebih dipahami oleh rizal. Selain itu wali kelas rizal juga memberi saran  kedua orang tuanya untuk memberi hukuman yang sifatnya mendidik terhadap tingkah lakunya yang melenceng.

Seiring berjalannya hari, hubungan erat antara guru kelas dan orang tua rizal dalam mengawasi rizal, menghasilkan banyak perubahan yang bagus. waktu terus berjalan rizal berubah menjadi siswa yang rajin dan menurut dengan orang tuanya. Dengan pengaruh  faktor religius yakni adanya guru ngaji yang memberikan nasehat-nasehat pada rizal mengenai bagaimana dia harus bersikap dan perkara yang salah.

Penyelesaian:

Lakukanlah hukuman yang bersifat mendidik. Contohnya dengan cara memberikan hukuman tidak diberi uang saku oleh orangtuanya,  Hal itu diterapkan orang tua rizal secara berulang ulang agar menimbulkan efek jera. Dari situ rizal mulai terbiasa melakukan perbuatan yang positif dan lambat laun menghidari tingkah laku yang negatif. 

Dari sini kita mempelajari betapa pentingnya hubungan antara guru dengan orangtua. Alhamdulilah rizal bisa masuk ke smp favorit dan mendapat nilai yang sangat baik.

Jadi kesimpulannya balik lagi kepada konselor nya cari tahu permasalahan anak, lakukan pendekatan, dan pecahkan permasalahan tersebut.

Baca juga : Model, Metode dan Karakteristik Pembelajaran Ekspositori

Sekian pembahasan kali ini semoga bermanfaat.
Contoh Kasus Behavioristik
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.