Selasa, 18 September 2018

Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Kurikulum 2013

Pada postingan kali ini saya akan coba share mengenai Pembelajaran saintifik, Pembelajaran Saintifik tentunya sudah sering kita dengar khususnya yang kegiatan sehari-harinya di lingkungan perkuliiahan. Untuk itu berikut penjelasannya.

kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Tema, Konsep, dan Topik baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.

Oleh karena itu kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep juga dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.



Bermakna ini karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan penuh dengan perhitungan. Luas ini karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja akan tetapi semua lintas disiplin karena di pandang mempunyai kaitan satu sama lain.


Intinya dari kurikulum 2013 ada pada upaya menyederhanakan dan sifatnya yang tematik integrasi. kurikulum 2013 untuk menciptakan manusia yang mampu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Karena itu kurikulum disusun untuk menghadapi masa depan. Dimana kurikulum yang berpusat pada siswa yang mengharuskan siswa untuk aktif dengan Pendekatan Saintifik. siswa dituntut wajib untuk bisa mengobservasi, bertanya atau wawancara, menalar dan mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah mengikuti pembelajaran, mereka dituntut untuk berpikir secara Ilmiah.

Pengertian Pendekatan Saintifik 

Pendekatan saintifik/ ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya (Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 2).

Sedangkan menurut M. Lazim (2013: 1), Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut:  

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirumuskan sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif dapat mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan permasalahan, mengumpulkan data dengan segala teknik, menganalisis data, menarik sebuah kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Dari kedua pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah adalah Teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga mampu mengkonstruks pengetahuan baru atau bisa memadukan dengan pengetahuan sebelumnya. Pendekatan saintifik/ ilmiah ini jelas terbukti sangat efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran tradisional sebelumnya. 

Ratting informasi dari guru pada pembelajaran tradisional sebesar 10% setelah tercapainya waktu 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%, sedangkan pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, Ratting informasi dari guru  kurang lebih 90% setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70%. 

Penerapan Pendekatan Santifik 

Penerapan metode ini dalam setiap pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan (M. Lazim, 2013:2).
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan saintifik merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena yang terjadi, cara memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.

1. Mengamati 

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

2. Menanya 

Menanya menurut Kementrian pendidikan dan kebudayaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
  • Menumbuhkan rasa ingin tahu, minat, dan juga perhatian  peserta didik. 
  • Memotivasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 
  • Mencari tahu kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 
  • Menyusun secara terstruktur tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
  • Dibangkitkannya keterampilan peserta didik dalam berbicara, juga dalam mengajukan pertanyaan, dan juga memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 
  • Memberikan partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir,  dan menarik  simpulan. 
  • Mewujudkan sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, juga menambahkan kosa kata, serta mengembangkan cara toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 
  • Dibiasakannya peserta didik berpikir secara  spontan dan cepat, Juga sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 
  • Mendidik kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan empatinya terhadap satu sama lain.

3. Mengumpulkan data/ Mengekplorasi 

Mengeskplorasi data disini artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan

4. Menalar

Proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan adalah definisi dari penalaran.
Aplikasi eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 

5. Mengkomunikasikan 

Situasi kolaborasi siswa akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.


Pembelajaran Saintifik sangat mudah dan baik untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Karena pembelajaran ini sangat simple dan tentunya menumbuhkembangkan minat anak untuk ikut dalam pembelajaran. Sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat.

Artikel Terkait

Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Kurikulum 2013
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.