Selasa, 13 November 2018

Contoh Proposal PTK Bab 1 IPS Perkuliahan PGSD

Setelah lama tidak update artikel karena kesibukan di dunia nyata, Guru enjoy kali ini akan bagikan hasil belajar mata kuliah Seminar Profosal, Berikut contoh Proposal Bab 1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Contoh Proposal PTK Bab 1 IPS Perkuliahan PGSD, https://www.guruenjoy.com/
Contoh Proposal PTK Bab 1 IPS Perkuliahan PGSD

Baca juga : Konsep Dasar Ruang dan Tempat (Materi Perkuliahan S1 PGSD IPS Semester 7)


1. Judul Proposal

PENGGUNAAN METODE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Semester I SDN Gudangkopi II Kecamatan Sumedang selatan Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2018/2019).

2. Pendahuluan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang saling berkaitan dengan isu sosial. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis (Depdiknas, 2006: 575).

Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif, dan memiliki ide cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang lebih baik.

Pendidikan  IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)  di  sekolah  dasar  merupakan  bidang  studi  yang mempelajari  manusia  dalam semua  aspek  kehidupan  dan  interaksinya dalam  masyarakat.  Tujuan  pengajaran  IPS  tentang  kehidupan  masyarakat manusia dilakukan secara sistematik.  Dengan demikian,  peranan  IPS sangatlah  penting  untuk mendidik siswa  mengembangkan  pengetahuan, sikap,  dan  keterampilan  agar  dapat  mengambil  bagian  secara  aktif  dalam kehidupannya  kelak  sebagai  anggota  masyarakat  dan  warga  negara yang baik.

Namun salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS adalah pelajaran yang cenderung menimbulkan rasa bosan pada siswa, karena IPS adalah pelajaran yang identik dengan menghafal. Siswa akan sangat malas untuk menghafal sesuatu yang tidak mereka sukai dan pahami sehingga guru perlu menciptakan suatu cara agar pembelajaran IPS menjadi menyenangkan bagi siswa.

Menurut Djamarah (2002:53), metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode dapat dianggap suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan segala sesuatu. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa metode mengajar adalah  suatu cara atau alat yang dipakai oleh seorang pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran sehingga bisa diterima oleh siswa dan juga tercapainya tujuan yang diinginkan.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dibutuhkan suatu strategi pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan interaksi, perhatian, serta minat belajar dalam proses pembelajaran. Tetapi pada kenyataannya tidak semua kegiatan pembelajaran memperoleh hasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Sementara disisi lain tujuan pembelajran merupakan suatu keharusan untuk dapat direalisasikan. Sehingga tidak heran berbagai langkah dilakukan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang ideal.

Ketidak idealan pencapaian tujuan pembelajaran terjadi juga pada saat pembelajaran peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha di Kelas 5 SDN Gudangkopi II. Dari hasil observasi diketahui siswa hanya mendengarkan penjelasan, dan menghafal materi yang diajarkan. Dari kondisi ini dapat diketahui bahwa siswa hanya menjadi subjek pembelajar dengan ditandai minimnya karakter siswa dalam memahami materi melalui kegiatan yang bervariasi. Dampak dari aktivitas seperti ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa dari 33 siswa hanya 13 orang (39,4%) yang memperoleh nilai setara dan atau diatas KKM dan dinyatakan tuntas. Sementara 20 (60,6%) orang siswa lainnya masih mendapat nilai dibawah KKM dan dinyatakan tidak tuntas.

Pencapaian pembelajaran yang tidak maksimal tersebut menjadi masalah tersendiri dan harus segera diatasi. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa siswa tidak terlibat secara maksimal, pembelajaran tidak dinamis, dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan tidak menggunakan berbagai fasilitas agar siswa mudah memahami materi pembelajaran.

Menyikapi hal ini tentunya alternatif yang diambil harus sesuai dengan karakteristik masalah tersebut. Adapun alternatif yang diyakini dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode pembelajaran, karena dengan metode pembelajaran akan memberikan berbagai alternatif kemudahan bagi siswa dalam memahami materi pelajaran dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Adapun metode yang diyakini mampu mengatasi permasalah dalam pembelajaran IPS di kelas V SDN Gudangkopi II pada materi peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha adalah metode take and give. Penggunaan metode take and give pada materi peninggalan sejarah dari masa  Hindu-Budha akan memberikan berbagai kemudahan kepada siswa dalam memahami materi dengan karakter yang menantang dan menyenangkan. Take and Give sering diartikan ‘saling memberi dan saling menerima’.

Prinsip ini juga menjadi intisari dari metode pembelajaran Take and Give. Take and Give merupakan strategi pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa. Di dalam kartu, ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal masing-masing siswa. Siswa kemudia mencari pasangannya masing-masing untuk bertukar pengetahuan sesuai dengan apa yang didapatnya di kartu, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa dengan menanyakan pengetahuan yang mereka miliki dan pengetahuan yang mereka terima dari pasangannya.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul PENGGUNAAN METODE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Gudangkopi II Kecamatan Sumedang selatan Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2018/2019).

3. Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, dan Pemecahan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi masalah sehingga terdapat kesenjangan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa menegenai materi peninggalan sejarah masa Hindu-Budha.
2) Metode yang digunakan saat proses pembelajaran kurang berhasil.
3 Pelajaran IPS bagi siswa adalah pelajaran yang membosankan.
Dari sejumlah permasalahan yang telah peneliti identifikasi, pada penelitian ini akan memfokuskan penelitian pada masalah aktivitas siswa hanya mendengar, mencatat, dan menghafal pembelajaran dan hasil belajar siswa masih mendapat nilai dibawah KKM dan dinyatakan tidak tuntas.

b. Rumusan Masalah

Bertolak dari permasalahan diatas, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah dengan menggunakan metode take and give dalam pembelajaran IPS pada materi peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha dapat meningkatkan karakter belajar siswa Kelas V SDN Gudangkopi II ?

2. Apakah dengan menggunakan metode take and give dalam pembelajaran IPS pada materi peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SDN Gudangkopi II ?

c. Pemecahan Masalah

Dengan menggunakan metode take and give dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) peneliti harus berhasil meningkatkan karakter dan hasil belajar siswa terhadap materi peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha.

4. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka perlu ditetapkan adanya batasan masalah. Dasar adanya batasan masalah ini disesuaikan dengan kemampuan penulis, baik dari segi waktu, tenaga, bahkan biaya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Penelitian dilaksanakan  di SDN Gudangkopi II yang berada di Kecamatan Sumedang selatan kabupaten Sumedang.
2. Sampel penelitian adalah siswa kelas V.
3. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode take and give.
4. Karakter belajar siswa yang diteliti meliputi keaktifan, keterlibatan, dan semangat belajar.
5. Hasil belajar siswa yang diteliti mencakup aspek kognitif.
6. Materi bahan pengajaran IPS yang akan disampaikan pada penelitian yaitu peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha.

5. Tujuan Penelitian

Suatu tujuan akan bermakna, bahkan menghasilkan sesuatu yang berarti apabila dilakukan dengan jelas. Bertitik tolak dari pernyataan tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dalam mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha pada siswa kelas V SDN Gudangkopi II dengan menggunakan metode take and give.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah dari masa Hindu-Budha pada siswa kelas V SDN Gudangkopi II dengan menggunakan metode take and give.

6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi peneliti, siswa, guru, sekolah dan STKIP Sebelas April Sumedang. Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penerlitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan metode take and give dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.
b. Menghasilkan metode pembelajaran take and give yang dapat dijadikan variasi dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti
Banyaknya proses yang akan dilalui peneliti dan hasil akhir penelitian ini, akan banyak memberikan pengetahuan baru pada peneliti. Peneliti sebagai calon guru akan semakin banyak menemukan ide baru dalam berlatih mengembangkan metode pembelajaran dengan tujuan mulia yaitu memberikan pembelajaran yang inovatif sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

b) Bagi Siswa
1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2) Meningkatkan motivasi minat belajar siswa agar siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran.
3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
4) Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang harus dikuasai.

c) Bagi guru
1) Diperoleh metode pembelajaran yang dapat membantu dalam pembelajaran dan diharapkan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2) Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik.
3) Meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas guru untuk menemukan berbagai cara terbaik dalam memberikan pembelajaran yang maksimal.

d) Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah, yakni tentang penggunaan metode take and give dalam rangka perbaikan karakter pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.

e) Bagi STKIP Sebelas April Sumedang
Menambah literatur perpustakaan STKIP Sebelas April Sumedang karena diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi bahan pustaka di perpustakaan sebagai rujukan  bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Lihat juga : Tema/Arah Penelitian Pembuatan Profosal Perkuliahan Seminar Profosal S1 PGSD

Demikian contoh profosal bab 1 yang dapat guru enjoy bagikan, semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan semuanya dan tentunya dapat memudahkan tugas adik-adik yang masih menempuh perkuliahan program studi PGSD. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Contoh Proposal PTK Bab 1 IPS Perkuliahan PGSD
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.